Lampung, Suara ‘Aisyiyah – Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan menjadikan desa migran emas, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung membersamai Sahabat Migran Berkemajuan (SaranMu) Lampung, menyelenggarakan Launching Desa Migran Hargomulyo sebagai desa binaan bersama SaranMu Lampung dan Universitas Muhammadiyah Metro.
Dengan tema “Melalui Pemberdayaan Desa Migran Hargomulyo Berkemakmuran, Kita Wujudkan Desa Migran Emas Menuju Indonesia Emas 2045” kegiatan ini terselenggara (29/5) di Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Acara tersebut didukung penuh Kementerian P2MI/BP3MI Lampung, Bupati Lampung Timur dan berbagai elemen strategis agar menjadi desa percontohan yang mandiri, inklusif, dan berkemajuan.
Turut hadir pula pada acara tersebut Budi Yul Hartono, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Ketenagakerjaan Lampung Timur mewakili Bupati Lampung Timur, Ahmad Fauzi, Kepala Balai BP3MI Lampung, Cahya Maulana Ketua SaranMu Pimpinan Pusat, Mansur Hidayat, PWM Lampung, Eddy Waluyo Ketua MPM PWM Lampung, Ida Christina Ketua SaranMu Lampung, Muhamad Arif Setyawan Ketua JATAM Lampung, M. Dimyati Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Timur, Pimpinan Daerah Aisyiyah Lampung Timur, Camat Sekampung, Sektiyo Harsono, Kepala Desa Hargomulyo, tamu undangan dan peserta.
Dalam pembukaan acara, Ida Christina mengapresiasi elemen persyarikatan Muhammadiyah di Lampung Timur. “Alhamdulillah di desa migran ke dua desa hargomulyo, kami didukung dari ranting sampai PDM. Akhirnya kami membalas kebaikan dengan balasan yang sangat istimewa dengan mendatangkan UM Metro, UM Kalianda, UM Lampung, UM Kotabumi, dan UM Pringsewu untuk pengabdian masyarakat di Desa Hargomulyo,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan acara tersebut digagas SaranMu yang secara Nasional diprakarsai SaranMu Lampung. “SaranMu memiliki target dalam lima tahun harus ada 15 desa migran binaan, dan disetiap kabupaten ada satu desa yang dijadikan percontohan,” pungkasnya.
Lalu ia menegaskan upaya Muhammadiyah untuk pemberdayaan desa utamanya menjadikan desa migran yang berkemakmuran. “Di Hargomulyo ini tenaga kerja yang bekerja di luar negeri ratusan orang, jika dengan penghasilan masing-masing dapat diolah oleh keluarganya menjadi ekonomi kerakyatan desa dengan contoh, satu orang beternak unggas yang setiap bulannya dapat menambah perekonomian desa,” ujarnya.
Selanjutnya ia menambahkan terkait kerjasama SaranMu dengan 11 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah yang berada di Luar Negeri. “Kami ingin mengangkat pekerja luar negeri di desa hargomulyo yang sebelumnya asisten rumah tangga menjadi tenaga-tenaga muda yang profesional, mereka di sana bisa bekerja, bisa kuliah, pulang menjadi pejabat membangun desanya, membangun daerahnya,” tambahnya.
Kemudian ia menyampaikan harapan pada BP3MI Lampung dapat mendukung dan memprioritaskan bagi tenaga kerja muda yang berangkat dari desa hargomulyo. “Setelah launching desa migran ini, insya’Allah tidak akan ada lagi tenaga kerja ilegal dari desa hargomulyo. Kami akan dampingi, advokasi, agar para pekerja migran bekerja secara resmi,” tutupnya.
Dimyati dalam sambutannya menyampaikan mengenai Muhammadiyah yang sangat peduli terhadap umat. “Mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah Muhammadiyah memiliki Usaha Pembantu Pimpinan (UPP) yang semuanya bekerja dan bergerak dalam rangka terwujudnya negara kita menjadi negara yang makmu, damai dan sentosa,” ujarnya.
Ditekankan pula olehnya dari semua UPP Muhammadiyah dapat mendukung program tersebut agar berjalan lancar. “MPM hadir dalam rangka untuk meng-cover semua tenaga-tenaga kerja yang akan menghasilkan desa yang maju. Muhammadiyah berkemajuan, desa pun harus desa berkemajuan,” tutupnya.
Ahmad Fauzi menyampaikan pentingnya organisasi keagamaan berkolaborasi Dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia terkait faktor penting yang dapat langsung menyentuh masyarakat.
“Selaku pemerintah, kita ada keterbatasan. Saya tidak yakin informasi atau peraturan ataupun hal-hal yang penting kepada masyarakat itu bisa masuk pada elemen yang paling bawah di masyarakat. Oleh karena itu penting berbagai elemen, baik itu organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, dan organisasi sosial lainnya dapat saling bersinergi,” jelasnya.
Budi Yul dalam sambutannya mewakili Bupati Lampung Timur membacakan salam hangat dan permohonan maaf terhadap semua elemen masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. “Program integrasi harus menjadi komitmen dan upaya bersama perpihak untuk membangun mekanisme koordinasi dan sinergitas terkait juga elemen masyarakat, organisasi masyarakat, keagamaan, dunia usaha, juga media,” tuturnya.
Budi Yul menyampaikan ketenangannya dengan adanya Muhammadiyah membentuk mengadakan desa migran binaan. “Setelah ini kalau misalnya dibentuk lagi desa migran marga tiga, besok lagi di desa sebelahnya, migran, migran, migran, Muhammadiyah, Muhammadiyah, Muhammadiyah, saya nggak tahu lagi, tenang saya tidurnya, karena dijagain Muhammadiyah semua,” ujarnya.
Mansur Hidayat dalam sambutannya menyampaikan Launching Desa Migran Hargomulyo merupakan bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah. Menurutnya, gerakan yang dilakukan SaranMu merupakan suatu yang strategis dari organisasi dakwah amar ma’ruf nahi munkar muhammadiyah.
“Yang bisa dilakukan oleh Muhammadiyah baik pra bekerja, ketika bekerja, maupun pasca bekerja atau purna kerja. Pra bekerja dengan menyiapkan sumber daya manusia yang terampil, kemudian ketika sedang bekerja dengan melakukan penguatan pada pekerja migran, dan ketika purna migran dari penghasilan yang diperoleh dapat di akumulasi menjadi modal mengembangkan usaha produktif,” tambahnya.
Kemudian Cahya Maulana selaku Ketua SaranMu Pimpinan Pusat menyampaikan muhammadiyah dengan risalah Islam berkemajuan memiliki karakter 4 gerakan.
“Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, gerakan tajdid atau pembaruan, gerakan ilmu, dan gerakan amal. Pembaruan di desa migran Hargomulyo ini jika tidak ada maka akan kita terus cari. Gerakan ilmu ini penting sekali karena ilmu akan merubah nasib manusia sesuai janji Allah yang akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Adapun gerakan amal adalah semoga ini menjadi amal soleh untuk kita semua dan kedepannya desa migran menjadi berkemakmuran,” tutupnya. (pri/mcm)-lsz