Sukadana- Ahad, 12/12/2021 (pdmlamtim.org) Muhammadiyah sebagai organisasi islam besar di Indonesia, organisasi wasatiyah organisasi moderat, seringkali disusupi oleh kelompok kelompok dari kanan dan kiri. Oleh karenanya diperlukan konsolidasi dan pengawasan anggota dan simpatisan yang ketat untuk keperluan monitoring dan berkemajuannya pergerakan dakwah ini.
Ketua PDM Lampung Timur, Drs. H. Budi Suhermanto, membuka acara dengan pesan bahwa mengelola Muhammadiyah haruslah bersungguh-sungguh (jahadu) dan terus kreatif dan berprestasi.
Kesungguhan untuk berprestasi juga dapat kita ambil semangatnya dari anak siswa kita yang menjuarai beberapa emas dan perak dari perlombaan yang diadakan oleh Kemenag Lampung Timur.
Selain itu beliau berpesan untuk takut dengan sebenarnya takut pada Allah SWT, dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiqul Khairat) antara Sekolah Muhammadiyah untuk saling bersinergi dan membangun keadaban yang tinggi secara bersama khususnya di wilayah Lampung Timur.
Kendati demikian, Prestasi juga harus diiringi dengan kehati-hatian dan sikap mawas diri. Prof. Marzuki, M.Si., Ketua PWM Lampung, merujuk pada
Q.Surat Fatir 32 bahwa kategori manusia dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama dholimun li nafsi, orang yang dzolim pada dirinya sendiri. sembrono.
Kedua, kelompok yang sedang, dalam pengamalannya, perlu diingatkan dan disadarkan terus-menerus.
Ketiga, manusia yang UPWARD, yang Cekatan (sabiqun bil khoir) yaitu yang inovatif dan punya inisiatif baik yang tinggi dan pekerja keras.
Dalam konteks wasatiyah, ummat islam harusnya yang demikian. Sekolah-sekolah muhammadiyah juga perlu terus berprogres dan terus bergerak. Terus inovatif dalam mencerdaskan bangsa.
Pada intinya, beliau berpesan untuk memupuk nasionalisme dan memperkuat ideologi muhammadiyah.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Didiek R. Mawardi, M.H. Wakil Rektor UMKO ini juga mengingatkan kembali pentingnya ideologi Muhammadiyah untuk membentuk masyarakat islam sebenarnya. Ini adalah yang utama. sehingga baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur dapat tercapai.
"Tidak perlu menempuh jalan diluar itu semua karena terlalu berisiko, dan tidak sesuai dengan kekhasan dakwah muhammadiyah yang perjuangannya perlu organisasi. Sehingga rambu-rambu ini perlu dilakukan pencerahan ke jama'ah kita" tegas Beliau.
Pembina Lembaga Bantuan Hukum Muhammadiyah Provinsi ini juga memberikan wawasan dan konsekuensi hukum bagi warga muhammadiyah jika terlibat dalam jaringan terorisme, sekecil apapun. Kehadiran LBH Mu untuk memberikan Bantuan Hukum dan pembinaan ideologi dan sebagainya perlu diprogramkan di pertemuan-pengajian di akar rumput ranting muhammadiyah.
Pada sesi ketiga pembinaan Bapak Fauzi Fattah, menyampaikan kekuatan dan kelemahan Muhamamdiyah, kekuatan Muhammadiyah harus dioptimalkan oleh warga Muhammadiyah dalam rangka memperkuat eksistensi dan peran Muhammadiyah. Pada faktor kelemahan Muhammadiyah harus terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu di lakukan pembinaan dan kekuatan.
ASF dan EMKA