Anwar Abbas dan Jenderal Moeldoko Tinjau Perkebunan Karet Proyek Kerjasama Muhammadiyah Lampung-Mercu Biotech Malaysia

IMG 8788 3

PWMLAMPUNG.OR.ID, Tulangbawang Barat - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, dan Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, melakukan kunjungan ke perkebunan karet binaan Muhammadiyah, kebun karet Opal Nenemo Panaragan Jaya Utama, di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Senin 13 Mei 2024.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau dan melakukan simulasi pemasangan alat sadap karet dari Mercu Biotech Malaysia dengan metode Micro Typing System (MTS).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari Pemerintah Provinsi Lampung. Seperti, Kepala Dinas Perkebunan, Kepala Dinas Perikanan Kelautan, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung, Pimpinan Mercu Biotech Malaysia, dan seluruh anggota FORKOPIMDA Kabupaten Tulangbawang Barat, KAPOLRES, Staf Ahli Bupati, asisten serta Kepala OPD di lingkup pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Tulangbawang Barat, Ketua DPD HKTI Lampung.

Dalam sambutannya, Anwar Abbas menyampaikan bahwa Muhammadiyah berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas kebun karet para petani melalui penerapan teknologi yang tepat. 

“Harapannya, dengan peningkatan ini, pendapatan dan kesejahteraan petani karet akan meningkat. Muhammadiyah percaya bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kunci kemajuan bangsa, termasuk di sektor pertanian,” Ujarnya.

Sementara itu, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas kiprahnya dalam memajukan sektor perkebunan karet di Indonesia.

“Diharapkan dengan penerapan metode MTS ini, produktivitas kebun karet di Tubaba dapat meningkat secara signifikan,” katanya. 

Moeldoko menekankan pentingnya memperbaiki kondisi pertanian yang telah terabaikan. Dia mengajak untuk segera membeli pupuk dan merawat tanaman dengan baik, karena pertanian adalah sumber kehidupan. Dari pertanian, kita bisa membesarkan dan mendidik anak-anak kita. Dia juga menyoroti peran penting pendidikan dalam merubah situasi, dan memberikan contoh Muhammadiyah yang telah membuktikan betapa luar biasanya pendidikan dan rumah sakit mereka.

Dia berbagi pengalamannya, bahwa tanpa semangat dan kekuatan untuk keluar dari kampung dan bersekolah dalam kondisi yang sulit, hidupnya pasti tidak akan berubah. Dia juga membahas tentang teknologi dalam pertanian, dan bagaimana hal itu bisa mempengaruhi usia panjang tanaman. Dia menekankan bahwa ada dua pilihan, yaitu menggunakan teknologi dan mungkin memperpendek usia tanaman, atau tidak menggunakan teknologi dan membiarkan tanaman menderita.

Dia menyerukan semangat bersama untuk memperbaiki kondisi pertanian, baik dari petani, pemerintah daerah, Muhammadiyah, HKTi, dan teman-temannya. Dia percaya bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan, dan menolak alasan-alasan dari orang-orang yang malas dan selalu mengatakan tidak bisa. Menurutnya, tidak ada yang tidak bisa dalam hidup ini.

Dato Ahmad Sri Sukimi, CEO Mercu Biotech, mengungkapkan beberapa alasan utama mengapa perusahaannya memilih Indonesia sebagai mitra dalam program peningkatan produktivitas karet.

Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam sektor karet. Melihat komitmen kuat dari pemerintah Indonesia untuk memajukan sektor karet. Terkesan dengan semangat dan kerja keras para petani karet di Indonesia. Dia yakin bahwa para petani ini akan menyambut baik teknologi Micro Typing System (MTS) yang dikembangkan oleh Mercu Biotech. Dan merasa memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat Indonesia.

Faiz Al Faridi, seorang petani karet di Tulangbawang Barat, Lampung, merasakan perubahan drastis dalam hasil panennya setelah menerapkan sistem Micro Typing System (MTS) yang dikembangkan oleh Mercu Biotech Malaysia. Sebelum menggunakan MTS, Faiz hanya bisa menghasilkan sekitar 15kg - 20kg dalam satu hari satu hektar. Namun, setelah menerapkan MTS, hasil panennya meningkat hingga tiga kali lipat, mencapai 93 kg per hari. Faiz sangat senang dengan hasil yang diperolehnya dari MTS. Dia merekomendasikan sistem ini kepada petani karet lainnya di Tubangbawang Barat dan sekitarnya.

Kemudian acara diakhiri dengan sesi berfoto dan meninjau perkebunan karet tempat pilot projek yang dilaksanakan tim mercu dan juga pimpinan wilayah muhammadiyah lampung. Disertai simulasi pemasangan alat sadap karet Mercu Biotech.

Terlihat rasa puas dan optimisme dari semua pihak yang terlibat. Diharapkan kerjasama antara Muhammadiyah dan Mercu Biotech Malaysia ini akan membawa manfaat yang besar bagi para petani karet di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tulangbawang Barat.(priyo/mpmpwmlampung)

Giat Persyarikatan

OFFICE

Majelis Pustaka 

Gedung Da'wah Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung

JL. Kapten Piere Tendean No. 7 Palapa Durian Payung, Bandar Lampung 35116 Telphone/Fax: 0721-242117

Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
374
306
1149
95329
1157
0
96486
Your IP: 18.118.31.0
21-12-2024
© Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung Powered By Rubelmu.id

Rubid.id by Rubid.id